Mbak Tatiek Kancaniati seorang ibu dari tiga orang anak, dan mempunyai seorang suami pegiat pemberdayaan masyarakat juga di Dompet Dhuafa. Kiprahnya di dunia pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan sangat diwarnai oleh peran suami yang selama ini dianggap sebagai guru. Mbak Tatiek lahir di Bogor, 1 Oktober 1974. Menyelesaikan pendidikan dari Fakultas Komunikasi Penyiaran Islam Syahid, Diploma III Fateta IPB, Akta IV IKIP Jakarta. Seorang social entrepreneur leader yang saat ini bekerja sebagai Trainer Social Entreprenuer Leader dan wiraswata.

Ketertarikannya menekuni bidang ini karena melihat banyak sekali sebenarnya potensi di kampung tempat tinggalnya, yakni Tegalwaru yang dapat dikembangkan untuk mendorong perkembangan ekonomi desa. Setelah menyelesaikan pendidikan Social Entreprenue Leader, Mbak Tatiek mencoba berbagai jenis usaha seperti Koperasi Mandiri, nata de coco, handycraft dan sebagainya. Namun dirasakan belum sesuai “passion” sebenarnya. Booming tentang kampung wisata sudah marak di berbagai tempat, Mbak Tatiek terinspirasi untuk mengembangkan hal sejenis di Tegalwaru. Karena masyarakat di Tegalwaru umumnya adalah pebisnis yang mempunyai usaha rumahan. Oleh karena itu digagaslah Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru. Sepertinya ini model pertama yang ada di Indonesia, karena unsur bisnis dalam paket wisata yang dipromosikan ke berbagai pihak.

Tegalwaru terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Masyarakat di kampung ini mempunyai berbagai usaha rumahan seperti: wayang golek, golok, pacul, selai kelapa, nata de coco, rumah herbal, handycraft, ternak domba, ternak ikan, tas, dan sebagainya selanjutnya disebut UKM. Mbak Titiek mempromosikan UKM ini menjadi ikon kampung wisata bisnis. Sudah lebih dari 15.000 pengunjung dari berbagai tempat datang dan belajar bisnis sesuai dengan minat masing-masing. Tentu hal ini memberikan tambahan income bagi para pelaku UMKM karena hubungan yang intens dan terbukanya pasar dengan berbagai pihak.

Kegiatan yang dilakukan Mbak Tatiek sudah sangat banyak antara lain sebagai berikut:

  1. Membentuk kelompok usaha besek bambu sebanak 80 orang di 4 kelurahan (2009)
  2. Membentuk kelompok usaha daur ulang kertas, inspirasi dari kelompok komunitas reggae dan slanker, membina reemaja (2010)
  3. Membentuk kelompok usaha pernak-pernik terigu kapada remaja mesjid Tegalwaru. Inspirasi produk dari anak-anak pengamen jalanan.
  4. Menggagas dan bekerjasama dengan dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru (2010) Kegiatan ini diliput dan ditayangkan di MNC TV, TRANS TV, AN TV, Metro TV, Net TV, Megaswara TV dll.
  5. Membentuk kelompok ibu-ibu super kreatif
  6. Membentuk asosiasi Keluarga Alumni Migran Indonesia (KAMI) Hongkong
  7. Membentuk sekolah Aku Bisa Mandiri kepada 40 anak-anak dhuafa Tegalwaru.

Mimpi dan harapannya masih besar, ke depan kegiatan yang dirintis ini bisa menjadi model dan ditiru tempat lain sehingga gerakan perekonomian dari desa/kampung tercapai lebih cepat. Di sela-sela kesibukannya menjadi pengajar, nara sumber, menerima tamu dari berbagai tempat Mbak Tatiek terus belajar meningkatkan kapasitas dirimu dengan berbagai hal yang positif.

Fokus perhatiannya sekarang adalah memberdayakan TKW di Hongkong, dengan menjadi nara sumber, memberikan pelatihan bisnis dan mendampingi bisnis yang sedang dirintis. Rumahnya tidak pernah sepi dari tamu yang datang berkunjung, berbagi informasi dan mencari inspirasi dari ibu yang penuh kelembutan, energik dan tak pantang menyerah ini. (abr)

 

Sumber : Binaswadaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *