Hari Terakhir Politeknik Singapura Dan UMJ di Tegalwaru

Hari Terakhir Politeknik Singapura Dan UMJ di Tegalwaru

Galeri Foto
Sedih berbaur bahagia. Hari ini mahasiswa politeknik Singapura berpisah. Terlihat sore tadi mereka membagikan kue-kue dan kenang-kenangan kepada anak-anak desa Tegalwaru sebagai rasa sayang. Bahagia tidak terkira juga para UKM rasakan kesulitan yang di hadapi saat ini oleh mahasiswa ini di berikan beberapa solusi berupa alat dan beberapa teknologi lain seperti membuat rancangan maket kios, alat pemotong bambu, alat peraga dan model brosur unyil marketing. Decak kagum mereka begitu antusias ingin berusaha memberi solusi dan semangat untuk kemajuan Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru. Semoga sinergi antar negara ini terus memberikan kebaikan dan kesejahteraan bagi para UKM Indonesia amiin.. [ngg_images source="galleries" container_ids="9" display_type="photocrati-nextgen_basic_thumbnails" override_thumbnail_settings="0" thumbnail_width="240" thumbnail_height="160" thumbnail_crop="1" images_per_page="20" number_of_columns="0" ajax_pagination="0" show_all_in_lightbox="0" use_imagebrowser_effect="0" show_slideshow_link="1" slideshow_link_text="[Show slideshow]" order_by="sortorder" order_direction="ASC" returns="included" maximum_entity_count="500"]
Read More
25 Mahasiswa Singapura Belajar Kerajinan Tangan di Tegalwaru

25 Mahasiswa Singapura Belajar Kerajinan Tangan di Tegalwaru

Media Online
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Singapore Polytechnic (SP) menghelat program bersama di Desa Tegalwaru, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 25 mahasiswa UMJ mendampingi 25 mahasiswa SP dalam melakukan program  yang berlangsung 19-30 Maret itu. Berdasarkan siaran pers yang disampaikan kepada Republika.co.id,  Jumat (25/3), Program Learning Express (LeX) antara mahasiswa UMJ dengan mahasiswa SP itu memilih desa Tegal Waru, Bogor, yang merupakan desa pembuat kerajinan tangan. Di sana mahasiswa SP dan UMJ akan belajar cara membuat kerajinan tangan bersama warga masyarakat yang ada di lokasi tersebut. Mahasiwa SP dan UMJ akan berada di desa Tegal Waru selama empat hari dan bermalam di rumah penduduk di desa tersebut. Lalu mereka akan kembali ke Kampus UMJ untuk melakukan diskusi tentang hasil observasi mereka dan melakukan Design Thinking (DT) dan Empathy Study bersama. Selama berada…
Read More
Galeri Foto
Menerima tamu mahasiswa ekonomi syariah IPB dan komunikasi Universitas Pakuan , ke 3 mahasiswa ini sudah bolak-balik konsultasi terkait skripsinya tentang kampung wisata bisnis Tegalwaru. Mahasiswa ekonomi syariah IPB tertarik meneliti tentang prospek pembentukan BMT syariah dalam mendongrak bisnis UKM dan menjadikan lembaga finansial yang amanah dan aman serta melepas masyarakat dari jeratan bank keliling. Mahasiswa ke dua tertarik meneliti tentang proses penerapan parawisata halal di kampung wisata bisnis Tegalwaru dan ini sangat menarik dikarenakan konsep wisata halal sekarang sedang gencar di naikan oleh dinas pariwisata. Sambil diskusi, Alhamdulillah beberapa syarat sudah terpenuhi. 1. Masyarakat yang menjauh dari riba dalam sistem transaksinya, 2. Penerapan sikap memilih produk yang halal dalam keluarga, 3. Terciptanya masyarakat yang ramah (muslim friendly) karena di sini Alhamdulillah ada sekitar 100 home stay siap menerima tamu…
Read More
Sang Pelopor kampung Bisnis dari Tegal Waru

Sang Pelopor kampung Bisnis dari Tegal Waru

Media Online
Lewat ketekunan dan semangat pengabdian, Tatiek Kancaniati berhasil mengubah wajah kampung yang mulanya mati dari geliat bisnis menjelma sebagai kampung wisata. Berkat usaha kerasnya pula Desa Tegal Waru kini mampu menyedot pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, ibu-ibu PKK, majelis taklim, hingga pebisnis dari seluruh Indonesia. Lahir dan besar di Desa Tegal Waru, Bogor, membuat Tatiek hapal betul dengan pola kehidupan kaum perempuan di kampung halamannya. Tatiek melihat fenomena dari teman semasa kecilnya, tua sebelum waktunya. Meskipun banyak yang mempunyai usaha rumahan, banyak juga yang putus sekolah lalu menikah. Selanjutnya hanya menjadi ibu rumah tangga tanpa punya keterampilan, dan ada juga yang bekerja dengan upah rendah. Melihat kenyataan inilah, Tatiek mulai berpikir ingin menjadi motor penggerak pengembangan wanita pedesaan. Dengan mendirikan Yayasan Kuntum (Kreativitas Usaha Unit Muslimah)…
Read More
Kunjungan ke Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru

Kunjungan ke Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru

Media Online
Pada tanggal 20 Februari 2013 lalu, Yayasan Pandu Cendekia bersama dengan PT. Indolearning melakukan kunjungan ke Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru, Bogor. Kunjungan ini pertama dilakukan oleh Yayasan Pandu Cndekia dan kawan-kawan dari Indolearning. Kampoeng Wisata Bisnis merupakan kegiatan pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat yang dipelopori oleh ibu Tatiek. Beliau telah melakukan kegiatan ini semenjak dua tahun yang lalu.   Dalam bincang-bincang dengan bu Tatiek, beliau menceritakan bagaimana kegiatan ini dimulai. Cukup banyak cobaan, rintangan dan kendala-kendala yang dihadapi, tapi beliau mampu menghadapinya dengan bersabar. Selama dua tahun, Kampoeng Wisata Bisnis dengan kegiatan usahanya telah memiliki omzet sebesar dua milyar rupiah perbulan, sebuah angka yang cukup besar.   Kampoeng Wisata Bisnis bukan hanya melakukan kegiatan usaha tapi juga mengadakan pelatihan-pelatihan usaha bagi masyarakat umum yang ingin melakukan usaha sesuai dengan pelatihan…
Read More
Kampung UKM Digital Wisata Tegalwaru

Kampung UKM Digital Wisata Tegalwaru

Media Online
Kampung Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, kini menjelma sebagai kampung wisata yang mampu menyedot pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, ibu-ibu PKK, majelis taklim, hingga para pebisnis dari seluruh Indonesia. Para pengunjung bisa menikmati nuansa pedesaan di Tegalwaru, sekaligus melihat langsng proses produksi berbagai lini bisnis berbasis home industry. Berlokasi di Kampung Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Bogor, Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadi urat nadi perekonomian desa. Mulai dari kerajinan sampai dengan kuliner yang ada di desa ini menjadikan Kampung Tegalwaru sebagai sentra UKM di kota Bogor. Kerajinan yang diproduksi di Kampung Wisata Tegalwaru antara lain: wayang golek, gendang, pandai besi, tas, ukiran, sandal, anyaman, jaket, kerudung. Sedangkan untuk kuliner yaitu makanan ringan/snack, pindang, jamu dan obat herbal. Total UKM yang ada…
Read More
Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru Bogor

Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru Bogor

Media Online
108jakarta.com - Berlokasi di Jalan  Pulekan No. 31, RT.1 / RW.1, Ciampea, Bojong Jengkol, Ciampea, Bogor, Jawa Barat,  Desa Tegalwaru memiliki jumlah penduduk 12.123 jiwa dan sebagian besar berprofesi sebagai petani dan wirausaha. Lingkungan yang asri didataran Gunung Salak Endah memberikan keuntungan bagi para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Desa Tegal waru terdiri dari 6 RW dan 38 RT, dan masing-masing RW memiliki spesifikasi usaha masyarakat. Di RW 01 beberapa warga memilih alternatif pencaharian keluarganya sebagai pengrajin anyaman bambu dan bilik. RW 02 terdapat pengrajin pandai besi dan pesanan golok ukir. RW 03 karena wilayahnya yang masih luas oleh lahan pertanian, menjadikan warga RW 03 ini menggarap lahan mereka dengan tanaman obat, buah dan tanaman hias. RW 04 berbagai industri pembuatan selai kelapa dan pembiakan ikan patin. Dari limbah indusri…
Read More
KAMPOENG WISATA BISNIS TEGALWARU

KAMPOENG WISATA BISNIS TEGALWARU

Media Online
Tour Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru Tidak seperti  tempat wisata pada umumnya, Kampoeng Wisata Bisnis Tegalwaru (KWBT) merupakan tempat wisata yang sangat unik, keunikannya bukan hanya sekedar kental akan nuansa pedesaanya, tapi di KWBT ini para wisatawan dapat belajar dan melihat langsung proses produksi dari sebuah usaha berbasis Home industry. Nama Tegalwaru berasal dari sebuah nama sebuah desa  yang berada di kecamatan Ciampea  Kabupaten Bogor. Desa ini  terkenal sebagai lumbung berbagai  produksi pertanian serta wirausaha. Kehadiran Yayasan KUNTUM Indonesia (YKI) yang didirikan oleh Tatiek Kancaniati seorang Social entrepreneur Leader mampu mengangkat sector usaha kecil menengah (UKM) dengan memberikan bantuan pemodalan dan pendampingan usaha selama 3 tahun, selain itu memunculkan UKM dengan produk-produk baru hasil dari pengembangan modal social yang ada. Dari hasil pendampingan yang telah dilakukan lebih dari 3 tahun ini…
Read More
Tatiek persembahkan kampung wisata bisnis bagi UKM

Tatiek persembahkan kampung wisata bisnis bagi UKM

Media Online
Terdorong untuk memberdayakan pelaku UKM di desanya, Tatiek Kancaniati merintis pendirian Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru. Dikunjungi sekitar 6.000 orang, omzet total yang didapat pelaku UKM di Tegalwaru mencapai Rp 2 miliar per bulan. Sejak 2007, Tatiek Kancaniati fokus melakukan pemberdayaan dan pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di Desa Tegalwaru, Ciampea, Kabupaten Bogor. Tatiek sendiri merupakan warga asli desa tersebut. Ia tergerak memberdayakan para pengusaha kecil di desanya setelah beberapa kali mengikuti pelatihan social entrepreneur leader yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Pelatihan itu sendiri bertujuan untuk membangun jiwa entrepreneur. "Kebetulan suami saya bekerja di Dompet Dhuafa," kata Tatiek. Guna mempraktikkan hasil pelatihan itu, ia pun mendirikan Yayasan Kuntum Indonesia. Yayasan itu didirikan pada 2007. Lewat yayasan itu, dia mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk terlibat dalam usaha pembuatan tas anyaman bambu. Setahun…
Read More
Tegal Waru, Kampung Usaha Beromzet Rp 2,2 Miliar

Tegal Waru, Kampung Usaha Beromzet Rp 2,2 Miliar

Media Online
REPUBLIKA.CO.ID, Tatiek Kancaniati  pun membuat sistem penjualan produk Desa Tegal Waru secara online. Pengunjung kini dapat membuka situs tegalwarukreatif.com dan facebook untuk melihat beragam produk olahan rumah tangga khas Tegal Waru. Dengan harga terjangkau, masyarakat bisa membeli hasil produksi dengan sistem delivery order.  Tak hanya itu, Tatiek kemudian membuat satu konsep kampung wisata wirausaha. Tegal waru pun memiliki brand Kampoeng Wisata Bisnis Tegal Waru. Dia mulai mengundang warga luar untuk melihat dari dekat bagaimana kemandirian warga Desa Tegal Waru dengan usahanya yang heterogen. "Setiap bulan ada sekitar sepuluh kunjungan,"jelasnya. Kebanyakan, kunjungan didominasi oleh pelajar. Dari anak SD hingga mahasiswa. Sesekali, tutur Tatiek, kaum ibu pun tidak mau ketinggalan untuk ikut belajar dari warga Tegal Waru. Mereka datang tidak hanya dari Jawa Barat. Pengunjung juga berasal dari Cilegon dan Palembang. Bahkan,…
Read More